Keyakinan
agama dan tradisi masyarakat dogmatis sering membuat orang menjadi
kelompok-kelompok ideologis, menyebabkan mereka untuk mengisolasi dari
masyarakat arus utama dan menjadi keyakinan rahasia defensif. Mereka percaya
diri untuk menjadi bagian dari beberapa misi suci untuk mengubah dunia dan
menghabiskan hidup mereka mengikuti ajaran-ajaran pemimpin mereka.
Ini sering
menimbulkan masyarakat yang bergerak secara tertutup namun memiliki akar yang
tersebar di seluruh bangsa-bangsa. Mereka memiliki undang-undang rahasia mereka
dan kegiatan yang sering tersembunyi dari non-anggota.
Organisasi-organisasi
ini membuat doktrin esoteris hanya diketahui oleh anggota mereka, dan
tersembunyi dari masyarakat biasa. Jadi mari kita lihat beberapa perkumpulan
rahasia dunia yang terbentuk sejak lama dan sebagian besar masih hidup dan
melaksanakan gerakan mereka secara diam-diam.
The Order of Nine Angles
The Order of Nine Angles (Ona) adalah organisasi
setan rahasia yang muncul di antara orang-orang dari Inggris Raya pada tahun
1980-an dan 1990-an. Masyarakat ini mengaku menjadi pengikut Setanisme dan
menganggapnya sebagai individual yang sangat mengejar untuk menciptakan
keunggulan diri sendiri dan kebijaksanaan, dengan menghadapi tantangan dan
mengatasi batas-batas fisik dan mental.
Saat ini, Ona diatur di sekitar sel-sel rahasia
yang dikenal sebagai nexions tradisional dan di dalam suku-suku kata
menyeramkan. Tulisan-tulisan Ona yang aneh mempertimbangkan korban manusia
sebagai cara untuk menghilangkan kelemahan dan mengklaim bahwa suku-suku jahat
adalah bagian penting dari strategi jahat untuk menjalankan misi, cara hidup
lebih menyenangkan, dan untuk mengganggu dan akhirnya menaklukkan masyarakat
biasa.
Thule Society Jerman. Persaudaraan Kematian
Masyarakat yang idenya berpusat pada mencapai Tata Dunia Baru yang sangat aneh
dalam istilah sederhana berarti membunuh orang untuk mengurangi populasi. Para
anggota masyarakat yang berada di Thule mempraktekkan Seksual Black Magic dan
Magic. Pameran Thule Society supranatural rutin diselenggarakan, selama itu
mereka berkomunikasi dengan setan-setan yang mati entah orang atau yang hanya
muncul sebagai roh yang membimbing mereka.
Adolf Hitler juga bergabung dengan masyarakat
ini pada tahun 1919 di bawah kepemimpinan Dietrich Eckhart. Eckhart melibatkan Hitler
untuk ritual sihir setan yang pada akhirnya membuat Hitler impoten secara
seksual yang dianggap sebagai penyebab mengapa Hitler menjadi pembunuh yang
begitu sadis.
Biarawan Sion
Biarawan
Sion memang istilah yang jarang kita dengar, akan tetapi tidak demikian dengan
pergerakan konspirasi mereka. Biarawan Sion merupakan aktor dibalik kekacauan
dunia yang mengarah pada rusaknya idealisme keagamaan di dunia. Adalah Godfroy
de Bouillon pada tahun 1090, yaitu 9 tahun sebelum dirinya memimpin penaklukan
Yerusalem dari tangan kaum Muslimin, membentuk Ordo Sion - keterangan ini
berdasarkan “Dossiers Secrets” (dokumen rahasia) -. Sedangkan “The Priory
Document” (dokumen biara) menyatakan Ordo Sion didirikan tahun 1099, bertepatan
dengan jatuhnya Yerusalem ke tangan pasukan salib, di sebuah gereja khusus
bernama Abbey of Notre Dame du Mont de Sion (Gereja Biara Notre Dame di Gunung
Sion), di selatan kota Yerusalem.
Ordo Sion waktu itu sebagian besar beranggotakan para bangsawan dan pejabat-pejabat kerajaan, sehingga dengan mudah mengendalikan arah kebijakan kerajaan. Kemudian Ordo Sion membentuk Ordo Templar secara rahasia sebagai pendukung misi militer mereka. Walaupun sebagian besar anggotanya adalah pasukan salibis, akan tetapi Ordo Sion maupun Ordo Templar tidak menunjukkan bahwa mereka adalah Kristen yang taat, bahkan mereka banyak melakukan praktek-praktek ibadah yang menyimpang serta bid’ah. Mereka banyak melakukan praktek sihir dan okultisme. Praktek ibadah Ordo Sion dan Ordo Templar lebih mirip dengan aliran Kabbalah (aliran sesat atau bisa dikatakan pengikut syetan dengan menyembah api, dan mengandalkan sihir).
Kabbalah adalah suatu paham yang diyakini telah ada sejak zaman Fir’aun. Terbukti di zaman Fir’aun masih berkuasa, dia memiliki dua divisi yang terpercaya, yaitu divisi militer dan divisi penasehat rohani (posisi ini terdiri dari para tukang sihir). Para tukang sihir inilah yang melakukan berbagai praktek okultisme dan merupakan akar terbentuknya Kabbalah. Satu bukti lagi, di saat Nabi Musa ke Bukit Tursina untuk menerima wahyu berupa Ten Commandments, bani Israel, atas saran dari Samiri, membuat patung anak sapi untuk disembah, sedangkan Samiri, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an, adalah salah satu pendeta tinggi Kabbalah. Dan selanjutnya sepeninggal Nabi Musa bani Israel kian serius dalam mendalami sihir dan ajaran-ajaran esoteris. Mereka banyak menentang Nabi-nabi lain dengan tetap pada kesesatannya yaitu memuja Syetan, sampai ke masa-masa selanjutnya bahkan sampai sekarang.
Di dalam Ordo Kabbalah terdapat beberapa Ordo, yaitu Ordo Hijau, Ordo Kuning, dan Ordo Putih. Dari ketiga ordo tersebut, yang paling misterius adalah Ordo Putih. Ordo ini jarang teridentifikasi oleh para peneliti karena Ordo ini lebih menekankan pada misi politik dan kekuasaan, lain halnya Ordo yang lain yang menekankan pada aspek-aspek ritual penyembahan Lucifer (Dewa Matahari). Ordo Putih jugalah yang merumuskan bahwa tujuan akhir Kabbalis adalah untuk membentuk “Satu Pemerintahan Dunia” (Unity Of The World – E Pluribus Unum) dan “Tata Dunia Baru (Novus Ordo Seclorum - The New World Order).
Di masa-masa selanjutnya Ordo Kabbalah menjelma dalam berbagai bentuk, mulai dari Ordo Sion, Freemasonry sampai Iluminati. Berdirinya Ordo Sion berarti juga Ordo Kabbalah mengalami reinkarnasi di perang salib. Di awal berdirinya, Ordo Sion diyakini sangat berkuasa hingga berperan besar dalam pengangkatan Baldwin I, adik kandung Godfroi de Bouillon, sebagai Raja Yerusalem pertama setelah berhasil menaklukkan kota suci tersebut dari tangan kaum Muslimin. Bahkan, para peneliti menemukan bahwa pencetus perang salib juga dari konspirasi Ordo Sion, yang waktu itu masih merupakan Ordo Kabbalah, yaitu oleh Peter Si Pertapa dan Paus Urbanus II yang pidatonya membakar umat kristiani untuk mengakhiri masa damai antara Dunia Kristen dengan Dunia Islam.
Ordo Sion waktu itu sebagian besar beranggotakan para bangsawan dan pejabat-pejabat kerajaan, sehingga dengan mudah mengendalikan arah kebijakan kerajaan. Kemudian Ordo Sion membentuk Ordo Templar secara rahasia sebagai pendukung misi militer mereka. Walaupun sebagian besar anggotanya adalah pasukan salibis, akan tetapi Ordo Sion maupun Ordo Templar tidak menunjukkan bahwa mereka adalah Kristen yang taat, bahkan mereka banyak melakukan praktek-praktek ibadah yang menyimpang serta bid’ah. Mereka banyak melakukan praktek sihir dan okultisme. Praktek ibadah Ordo Sion dan Ordo Templar lebih mirip dengan aliran Kabbalah (aliran sesat atau bisa dikatakan pengikut syetan dengan menyembah api, dan mengandalkan sihir).
Kabbalah adalah suatu paham yang diyakini telah ada sejak zaman Fir’aun. Terbukti di zaman Fir’aun masih berkuasa, dia memiliki dua divisi yang terpercaya, yaitu divisi militer dan divisi penasehat rohani (posisi ini terdiri dari para tukang sihir). Para tukang sihir inilah yang melakukan berbagai praktek okultisme dan merupakan akar terbentuknya Kabbalah. Satu bukti lagi, di saat Nabi Musa ke Bukit Tursina untuk menerima wahyu berupa Ten Commandments, bani Israel, atas saran dari Samiri, membuat patung anak sapi untuk disembah, sedangkan Samiri, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an, adalah salah satu pendeta tinggi Kabbalah. Dan selanjutnya sepeninggal Nabi Musa bani Israel kian serius dalam mendalami sihir dan ajaran-ajaran esoteris. Mereka banyak menentang Nabi-nabi lain dengan tetap pada kesesatannya yaitu memuja Syetan, sampai ke masa-masa selanjutnya bahkan sampai sekarang.
Di dalam Ordo Kabbalah terdapat beberapa Ordo, yaitu Ordo Hijau, Ordo Kuning, dan Ordo Putih. Dari ketiga ordo tersebut, yang paling misterius adalah Ordo Putih. Ordo ini jarang teridentifikasi oleh para peneliti karena Ordo ini lebih menekankan pada misi politik dan kekuasaan, lain halnya Ordo yang lain yang menekankan pada aspek-aspek ritual penyembahan Lucifer (Dewa Matahari). Ordo Putih jugalah yang merumuskan bahwa tujuan akhir Kabbalis adalah untuk membentuk “Satu Pemerintahan Dunia” (Unity Of The World – E Pluribus Unum) dan “Tata Dunia Baru (Novus Ordo Seclorum - The New World Order).
Di masa-masa selanjutnya Ordo Kabbalah menjelma dalam berbagai bentuk, mulai dari Ordo Sion, Freemasonry sampai Iluminati. Berdirinya Ordo Sion berarti juga Ordo Kabbalah mengalami reinkarnasi di perang salib. Di awal berdirinya, Ordo Sion diyakini sangat berkuasa hingga berperan besar dalam pengangkatan Baldwin I, adik kandung Godfroi de Bouillon, sebagai Raja Yerusalem pertama setelah berhasil menaklukkan kota suci tersebut dari tangan kaum Muslimin. Bahkan, para peneliti menemukan bahwa pencetus perang salib juga dari konspirasi Ordo Sion, yang waktu itu masih merupakan Ordo Kabbalah, yaitu oleh Peter Si Pertapa dan Paus Urbanus II yang pidatonya membakar umat kristiani untuk mengakhiri masa damai antara Dunia Kristen dengan Dunia Islam.
Knights Templar
Menurut
sejarawan bangsa Jerman bernama Guillaume de Tyre yang menulis antara 1175 dan
1185, Ksatria Templar dibentuk pada tahun 1118 dengan nama Order of the Poor
Knights of Christ and of the Temple of Solomon (Ordo Ksatria Miskin Pembela
Kristus dan Kuil Sulaiman) atau dalam bahasa latin disebut sebagai paupers
commilitones Christi Templique Solomonici . Akan tetapi pada kenyataannya
Ksatria Templar hidup bergelimang kekayaan dan kekuasaan. Bahkan kekuasaan dan
kekayaan mereka membuat khawatir para bangsawan dan juga kaum gereja.
Dua Puluh tahun setelah King Baldwin I menjabat Raja Yerusalem, datang sembilan ksatria salib yang menyatakan kedatangannya untuk mengamankan jalur pilgrimmers (peziarah) orang-orang Kristen yang hendak menuju Yerusalem dari pelabuhan di Jaffa. Raja Yerusalem begitu percaya kepada kesembilan ksatria tersebut, sehingga mereka diberi markas yang berada di sayap kiri istana. Ternyata kamar-kamar ksatria tersebut berada tepat di atas kuil sulaiman (Solomon Temple) atau yang biasa disebut Haikal Sulaiman. Dari sinilah nama Knights Templar muncul. Dari kamar-kamar itulah semua menjadi jelas bahwa motif ksatria templar tersebut adalah untuk memburu harta karun di kuil sulaiman dan jug untuk bisa terus menjaga sebuah rahasia yang selama berabad-abad terus dijaganya.
Selama kurang lebih 69 tahun Ordo Sion dan Ordo Templar ini melakukan penggalian dan penelitian terhadap kuil sulaiman, sampai akhirnya Raja Yerusalem, King Baldwin IV, meninggal karena lepra dan digantikan oleh tokoh templar yaitu Guy de Lusignan. Inilah awal timbulnya perang salib edisi Salahuddin Al-Ayyubi. Diawali oleh keinginan Guy de Lusignan untuk merusak perjanjian damai antara Islam dan Kristen, Guy berkata pada Reynald de Cathillon (yang juga tokoh templar) “Give me a war!”. Gayung bersambut, Reynald de Cathillon memang dikenal orang yang haus darah dan ceroboh, beraksilah Reynald de Cathillon dengan membantai kaum Muslimin suku Badui dan menculik adik perempuan Salahuddin Al-Ayyubi. Terjadilah perang salib edisi Pertempuran Hittin!! Salahuddin Al-Ayyubi berhasil menguasai Yerusalem, ini berarti kekalahan untuk kaum salibis, dengan Guy de Lusignan, Reynald de Cathillon dan Gerard de Ridefort (Grand Master Ordo Templar) ditangkap sebagai tawanan. Sebagaimana ajaran Islam, Salahuddin tidak membunuh tawanannya akan tetapi ini tidak berlaku untuk penghina Rasulullah SAW, dan Reynald de Cathillonlah yang merasakan sabetan pedang Salahuddin tepat di leher hingga kepalanya terhempas ke tanah.
Kekalahan ini didakwa sebagai kecerobohan dan bahkan pengkhianatan Ordo Tempar terhadap rencana-rencana mereka. Dan terjadilah pemutusan hubungan “bapak” dan “anak” antara Ordo Sion dengan Ordo Templar yang dikenal dengan peristiwa “Penebangan Pohon Elm” dan masing-masing berjalan dengan Grand Masternya masing-masing, akan tetapi tetap satu agenda. Dan banyak dibuktikan bahwa mereka masih tetap kerja sama sebagai satu rangkaian misionaris Kabbalah. Setelah pemutusan hubungan itu nama Ordo Sion berubah menjadi Biarawan Sion (Priory of Sion).
Setelah kekalahan dalam perang salib tersebut sebagian besar ksatria salib kembali ke Eropa, demikian juga para Biarawan Sion dan juga para Ksatria Templar, dari sini mulailah penyebaran Ksatria Templar ke seluruh penjuru Eropa bahkan dunia. Dimulai dari Prancis, yang terdekat dengan Yerusalem, para templar mulai menancapkan kuku-kukunya di bidang pemerintahan maupun di lingkungan bisnis dan pemodal. Mereka juga yang mengawali system perbankan konvensional.
Perlu diketahui, pada saat masa kedatangannya di Yerusalem, di samping mengembangkan usaha jasa pengamanan para peziarah, mereka juga menciptakan system penyimpanan dan penitipan uang dan barang bagi para peziarah, dan system inilah yang menjadi teori dasar system perbankan konvensional.
Kekayaan dan kekuasaan Ksatria Templar semakin besar sehingga timbul ketakutan dan keseganan dari kalangan raja, serta pihak gereja karena praktik okultisme mereka, dan bahkan mereka banyak menguasai asset-aset penting Negara. Bisnis mereka semakin kuat dan menggurita, hingga banyak kaum bangsawan yang ikut bergabung (entah karena takut atau ingin mengambil keuntungan dari kejayaan Ksatria Templar).
Pada tahun 1306, Raja Perancis, Phillipe le Bel atau Philllipe IV benar-benar sudah muak dengan para Templar. Phillipe IV meminta bantuan Paus Clement V untuk membubarkan Ordo Templar. Dan pada tahun 1312, secara resmi Paus Clement V mengeluarkan maklumat gereja yang membubarkan Ordo Ksatria Templar. Dari maklumat tersebut dimulai penangkapan dan pengejaran para Templar. Akan tetapi rahasia pembersihan ini telah didengar oleh Jacques de Molay (Grand Master Templar), sehingga dokumen-dokumen penting dan harta karun para Templar berhasil dipindahkan. Walaupun demikian de Molay berhasil ditangkap dan dihukum mati dengan cara dibakar pada tahun 1314.
Sebagian Templar berhasil lolos dan kabur ke Skotlandia, Portugal dan Negara-negara Eropa lainnya. Dipilihnya Skotlandia sebagai tempat pelarian adalah karena Negara ini tidak mengakui kekuasaan Gereja Katolik. Para Templar menanggalkan baju kebesaran mereka dan mulai berbaur dengan para tukang batu Skotlandia di pemondokannya. Di Skotlandia para tukang batu dan buruh ini disebut Mason, inilah cikal bakal berubahnya nama Ksatria Templar menjadi Mason, atau yang lebih popular disebut Freemasonry.
Dua Puluh tahun setelah King Baldwin I menjabat Raja Yerusalem, datang sembilan ksatria salib yang menyatakan kedatangannya untuk mengamankan jalur pilgrimmers (peziarah) orang-orang Kristen yang hendak menuju Yerusalem dari pelabuhan di Jaffa. Raja Yerusalem begitu percaya kepada kesembilan ksatria tersebut, sehingga mereka diberi markas yang berada di sayap kiri istana. Ternyata kamar-kamar ksatria tersebut berada tepat di atas kuil sulaiman (Solomon Temple) atau yang biasa disebut Haikal Sulaiman. Dari sinilah nama Knights Templar muncul. Dari kamar-kamar itulah semua menjadi jelas bahwa motif ksatria templar tersebut adalah untuk memburu harta karun di kuil sulaiman dan jug untuk bisa terus menjaga sebuah rahasia yang selama berabad-abad terus dijaganya.
Selama kurang lebih 69 tahun Ordo Sion dan Ordo Templar ini melakukan penggalian dan penelitian terhadap kuil sulaiman, sampai akhirnya Raja Yerusalem, King Baldwin IV, meninggal karena lepra dan digantikan oleh tokoh templar yaitu Guy de Lusignan. Inilah awal timbulnya perang salib edisi Salahuddin Al-Ayyubi. Diawali oleh keinginan Guy de Lusignan untuk merusak perjanjian damai antara Islam dan Kristen, Guy berkata pada Reynald de Cathillon (yang juga tokoh templar) “Give me a war!”. Gayung bersambut, Reynald de Cathillon memang dikenal orang yang haus darah dan ceroboh, beraksilah Reynald de Cathillon dengan membantai kaum Muslimin suku Badui dan menculik adik perempuan Salahuddin Al-Ayyubi. Terjadilah perang salib edisi Pertempuran Hittin!! Salahuddin Al-Ayyubi berhasil menguasai Yerusalem, ini berarti kekalahan untuk kaum salibis, dengan Guy de Lusignan, Reynald de Cathillon dan Gerard de Ridefort (Grand Master Ordo Templar) ditangkap sebagai tawanan. Sebagaimana ajaran Islam, Salahuddin tidak membunuh tawanannya akan tetapi ini tidak berlaku untuk penghina Rasulullah SAW, dan Reynald de Cathillonlah yang merasakan sabetan pedang Salahuddin tepat di leher hingga kepalanya terhempas ke tanah.
Kekalahan ini didakwa sebagai kecerobohan dan bahkan pengkhianatan Ordo Tempar terhadap rencana-rencana mereka. Dan terjadilah pemutusan hubungan “bapak” dan “anak” antara Ordo Sion dengan Ordo Templar yang dikenal dengan peristiwa “Penebangan Pohon Elm” dan masing-masing berjalan dengan Grand Masternya masing-masing, akan tetapi tetap satu agenda. Dan banyak dibuktikan bahwa mereka masih tetap kerja sama sebagai satu rangkaian misionaris Kabbalah. Setelah pemutusan hubungan itu nama Ordo Sion berubah menjadi Biarawan Sion (Priory of Sion).
Setelah kekalahan dalam perang salib tersebut sebagian besar ksatria salib kembali ke Eropa, demikian juga para Biarawan Sion dan juga para Ksatria Templar, dari sini mulailah penyebaran Ksatria Templar ke seluruh penjuru Eropa bahkan dunia. Dimulai dari Prancis, yang terdekat dengan Yerusalem, para templar mulai menancapkan kuku-kukunya di bidang pemerintahan maupun di lingkungan bisnis dan pemodal. Mereka juga yang mengawali system perbankan konvensional.
Perlu diketahui, pada saat masa kedatangannya di Yerusalem, di samping mengembangkan usaha jasa pengamanan para peziarah, mereka juga menciptakan system penyimpanan dan penitipan uang dan barang bagi para peziarah, dan system inilah yang menjadi teori dasar system perbankan konvensional.
Kekayaan dan kekuasaan Ksatria Templar semakin besar sehingga timbul ketakutan dan keseganan dari kalangan raja, serta pihak gereja karena praktik okultisme mereka, dan bahkan mereka banyak menguasai asset-aset penting Negara. Bisnis mereka semakin kuat dan menggurita, hingga banyak kaum bangsawan yang ikut bergabung (entah karena takut atau ingin mengambil keuntungan dari kejayaan Ksatria Templar).
Pada tahun 1306, Raja Perancis, Phillipe le Bel atau Philllipe IV benar-benar sudah muak dengan para Templar. Phillipe IV meminta bantuan Paus Clement V untuk membubarkan Ordo Templar. Dan pada tahun 1312, secara resmi Paus Clement V mengeluarkan maklumat gereja yang membubarkan Ordo Ksatria Templar. Dari maklumat tersebut dimulai penangkapan dan pengejaran para Templar. Akan tetapi rahasia pembersihan ini telah didengar oleh Jacques de Molay (Grand Master Templar), sehingga dokumen-dokumen penting dan harta karun para Templar berhasil dipindahkan. Walaupun demikian de Molay berhasil ditangkap dan dihukum mati dengan cara dibakar pada tahun 1314.
Sebagian Templar berhasil lolos dan kabur ke Skotlandia, Portugal dan Negara-negara Eropa lainnya. Dipilihnya Skotlandia sebagai tempat pelarian adalah karena Negara ini tidak mengakui kekuasaan Gereja Katolik. Para Templar menanggalkan baju kebesaran mereka dan mulai berbaur dengan para tukang batu Skotlandia di pemondokannya. Di Skotlandia para tukang batu dan buruh ini disebut Mason, inilah cikal bakal berubahnya nama Ksatria Templar menjadi Mason, atau yang lebih popular disebut Freemasonry.
Freemasonry
Menurut definisi Wikipedia, Freemasonry adalah
organisasi persaudaraan bersemangat publik yang telah ada sejak abad ke-17.
Kegiatan sentral Freemasonry amal tetap bekerja dalam lokal atau masyarakat
yang lebih luas tetapi masyarakat memiliki sejumlah besar kontroversi dan
rahasia yang sebenarnya terpendam dalam sejarah panjang. Telah dikatakan bahwa
kaum Mason mengklaim bahwa Masonry terbuka untuk salah satu dari setiap iman
dan bahwa itu adalah persaudaraan untuk membantu kaum Mason lain. Tapi itu
hanya untuk menarik lebih banyak orang kepada masyarakat ini.
“G” simbol yang digunakan dalam tanda-tanda
mereka benar-benar diterjemahkan menjadi Masonik gnosis atau generasi dengan
Lucifer dan Allah sebagai musuh utama kekristenan. Mason mengambil sumpah agak
mematikan sumpah darah untuk setiap derajat hingga 33 derajat. Mereka bersumpah
setia kepada Tuhan Masonry dan negara di atas segalanya dan di bawah ancaman
hukuman mati, bersumpah tidak akan mengungkapkan rahasia Freemasonry , bahkan
tidak kepada istri-istri mereka.
Skull and Bones
The Order of Skull and Bones, sebuah komunitas
dari Universitas Yale, awalnya dikenal sebagai Persaudaraan Kematian dan
didirikan pada tahun 1832 oleh para mahasiswa. Masyarakat ini dikelilingi oleh
teori-teori konspirasi; yang paling populer mungkin adalah ide bahwa pendiri
CIA adalah anggota kelompok ini. Tetapi kebenaran lain yang lebih mengejutkan
adalah bahwa seperti yang lain, masyarakat menyembunyikan rahasia gelap praktik
kejahatan juga. Kegiatan seksual mereka dimasukkan ke dalam praktek-praktek
mereka di mana mereka berbaring telanjang dalam peti mati memberitahu mereka
rahasia seksual paling dalam dan paling gelapnya, sebagai bagian dari inisiasi
mereka.
Seperti Ona tujuan utama mereka adalah New World
Order. Ron Rosenbaum dalam tulisan-tulisannya juga menunjukkan bahwa Bones dan
Bavarian Illuminists berhubungan erat satu sama lain, memberikan bukti seperti
‘menghantui foto ruang altar di salah satu loge Masonik di Nuremberg yang
terkait erat dengan Illuminism. “Mengejutkan, Presiden Bush adalah seorang ahli
dalam Persaudaraan Amerika dari Yale Skull and Bones Society
Assassin
Assassin dianggap sebagai yang paling menakutkan
dari semua masyarakat rahasia, Mereka melakukan pembunuhan kejam terhadap
orang-orang ternama dan ditakuti oleh raja-raja, pangeran, para syekh, dan
sultan. Sebagian besar anggota awal kelompok rahasia pengikut Nizari cabang
Iliyya Isma sekte Muslim Syiah dan berlokasi terutama di Suriah dan Persia.
Masyarakat dipimpin oleh Hasan bin Sabbah
(1034-1124) yang menciptakan suatu kelompok yang terdiri dari penggemar, yang
dikenal sebagai Fedayeen, yang melakukan apa pun yang ia peerintahkan dengan
ketaatan buta. Mereka tampil sebagai petani sederhana selama siang hari, tetapi
menjadi ganas dan sangat mampu berjuang di dalam kegelapan malam, menyerang
korban-korban mereka dalam kegelapan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar